Program yang sudah berjalan:
No
|
Program
|
Peserta
|
1
|
Training Guru Active Learning
|
Guru SD Smart Kids dan Guru SDN 03 Rawasari (18 orang)
|
2
|
Implementasi Active Learning
|
Guru SD Smart Kids
(4 orang)
|
3
|
Teacher’s Meeting
|
Kepsek dan Guru SD Smart Kids
(5 orang)
|
4
|
Training Guru Media Belajar Aktif Dan Mandiri
|
Guru SD Smart Kids
(8 orang)
|
5
|
Implementasi Active Learning dan Media Belajar Aktif dan Mandiri
|
Guru SD Smart Kids
(3 orang)
|
6
|
Teacher’s Meeting
|
Kepsek dan Guru SD Smart Kids
(4 orang)
|
Pada tahap awal periode pengadopsian, guru-guru akan terlebih dahulu
diperlengkapi dengan training / pelatihan tentang teknik / metode mengajar yang
akan diimplementasikan selama periode berikutnya (1 periode = 3 bulan). Training
yang diberikan terdiri dari beberapa sessi yang mencakup sessi motivasi dan
sessi materi implementasi active learning. Untuk SD Smart Kids yang dalam
permulaan masa adopsi diberikan sessi motivasi. Diharapkan dengan adanya sessi
motivasi, guru semakin termotivasi untuk melakukan dan memberikan pengajaran
yang terbaik untuk siswa-siswanya. Dan juga diadakan permainan untuk
membangkitkan semangat dan menjalin kekompakan.
Guru melakukan permainan ‘lampu lalu lintas’ untuk
membangkitkan semangat dan menjalin kekompakan peserta training (Training Active Learning).
Setelah training, guru akan
dibantu dalam menentukan ide dan hal-hal teknis lain untuk implementasi active learning oleh tim konsultan dari Master’s Hand. Setelah
itu, guru diberikan kebebasan untuk menentukan jadwal pelaksanaan implementasi,
disesuaikan dengan waktu yang guru perlukan untuk persiapan materi dan active
learning tersebut . Berikut adalah beberapa dokumentasi implementasi active
learning di SD Smart Kids :
Siswa melakukan Active Learning untuk bidang studi matematika yaitu pengukuran untuk mengetahui tinggi badan
(Implementasi Active Learning)
Siswa juga melakukan Active Learning Matematika untuk pengukuran berat benda (Implementasi Active Learning)
Guru dan siswa melakukan active
learning untuk bidang studi agama Kristen yaitu kegiatan membasuh kaki
(Implementasi Active Learning)
Kemudian untuk mengetahui
keberhasilan serta kendala-kendala yang dialami oleh guru-guru dalam
melaksanakan active learning, dilaksanakan teacher’s meeting. Dalam teacher
meeting tersebut disampaikan hal-hal yang menjadi highlight dan lowlight active
learning. Sekitar 75% guru sudah mampu melaksanakan active learning dengan
baik. Guru-guru terbuka dengan masukan yang diberikan oleh tim konsultan
Master’s Hand. Namun kendala yang dialami guru masih perlu mengembangkan
kreativitas dalam menentukan ide-ide dan alat-alat peraga active learning di
kelas, serta perlu peningkatan kemampuan dalam class management.
Untuk
membantu kendala yang dialami oleh guru-guru tersebut, maka dilaksanakan
training media belajar aktif dan mandiri. Training ini diikuti oleh 8 peserta.
Kegiatan dalam training interaktif dan guru-guru antusias mempelajari cara-cara
membuat media belajar individu dan kelompok.
Guru antusias mengikuti Training Media Belajar Aktif dan Mandiri
Dalam training juga diadakan
praktek langsung membuat media belajar tersebut diselingi dengan cara
menggunakannya.
Guru berlatih membuat media belajar individu dan kelompok
Contoh media belajar yaitu tali pas, yang dibuat sendiri
oleh guru
Suasana saat guru mencoba menggunakan media belajar yang
sudah dibuat
Diharapkan
setelah diadakan training media belajar individu dan kelompok, guru-guru
terbantu dalam menyediakan alat peraga untuk active learning di kelas. Dan hal
ini terbukti ketika guru-guru disupervisi dalam pelaksanaan active learning,
yang tentunya sebelum melaksanakan active learning guru-guru dibantu oleh
konsultan Master’s Hand untuk merancang pembelajaran dan mengembangkan ide active
learning yang topiknya sudah ditentukan oleh guru.
Berikut
ini beberapa foto implementasi active learning dan implementasi media belajar
aktif dan mandiri
Guru mengajak siswa menggunakan tali pas yang dikreasikan
dengan berbagai model untuk belajar matematika - satuan pengukuran (Implementasi Media Belajar)
Siswa antusias dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru
dan kemudian berhak melempar dadu dan mendapat reward sesuai yang sudah
ditetapkan bersama (Implementasi Media Belajar)
Reward berupa bintang yang diberikan kepada siswa (Salah satu implementasi Classroom Management)
Untuk membicarakan sejauh mana
keberhasilan dan kendala yang dihadapi guru dalam implementasi active learning
dan implementasi media belajar aktif dan mandiri, diadakan teacher’s meeting.
Ditemukan bahwa sudah 100% guru mampu melakukan implementasi active learning
dan implementasi media belajar aktif dan mandiri dengan baik.
Demikian program Adopt a School periode Juli - November untuk SD Smart
Kids. Tetap semangat dan berkarya..
dear adopt school..
ReplyDeleteartikel ini sungguh sangat bermanfaat bagi saya yang akan membuat Tugas Akhir mengenai kegiatan belajar mengajar. Namun perbedaanya, yang saya ambil adalah tingkat SMP. Apakah mungkin jika program yang tengah berjalan dilanjutkan hingga tingkat SMP? dan boleh kah saya menggunakan logo anda guna referensi kerjasama dalam Tugas Akhir saya?
Mohon Konfirmasinya melalui email saya
khaty.blue@gmail.com
terimakasih sebelumnya. Selamat malam.