Header

Tuesday, April 24, 2012

SD St.Andreas (Periode Jan - April 2012)

Di tahun 2011 ini, SD St. Andreas kembali bergabung dalam program Adopt a School. Namun terdapat perbedaan dalam hal program yang akan diterapkan di sekolah ini. Setelah memetakan kebutuhan dari pihak sekolah dan yayasan, maka program yang akan diimplementasikan di sekolah ini adalah program FUN (Finding, Uttering, Nailing), yang dibagi dalam beberapa tahapan. Untuk periode Januari - April 2012 program yang sudah berjalan adalah 
No
Program
Peserta
1
Training guru FUN learning tahap 1
Kepsek dan Guru SD St Andreas
2
Implementasi FUN learning tahap 1
Kepsek dan Guru SD St Andreas
3
Training siswa “Berani Berpendapat”
Siswa kelas 1-5
4
Teacher’s meeting
Kepsek dan Guru SD St Andreas



Tahapan awal dalam masa pengadopsian sekolah adalah pelaksanaan training untuk membekali hal baru yang akan digunakan guru saat mengajar di kelas. Program yang dijalankan dalam satu semester pertama di SD St Andreas adalah FUN Learning (Finding, Uttering, Nailing). Program ini dilaksanakan dalam 3 tahapan training dan implementasi di kelas.

Training pertama dilaksanakan khusus untuk memperlengkapi guru melaksanakan "Finding Activity" di kelas, dimana inti utama aktivitas ini adalah guru mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri makna dan inti pelajaran yang akan disampaikan.





Games di awal kegiatan training untuk mencairkan suasana, sehingga guru-guru lebih siap mengikuti kegiatan










Permainan kognitif, guru memecahkan masalah melalui permainan korek api








Suasana interaktif antara guru dengan Ibu Septiari Goloa, M.Pd (Cand) tentang materi training





Sebagai follow up dari training yang telah diberikan oleh tim AAS, maka guru mengimplementasikannya dalam kegiatan belajar mengajar. Guru bebas bereksplorasi dengan idenya sendiri dan tim AAS juga menyediakan waktu konsultasi bagi guru-guru yang masih kesulitan atau mengalami kendala dalam pengaplikasiannya di kelas. Berikut adalah dokumentasi dari beberapa implementasi training FUN Learning tahap 1 di kelas :



Siswa melakukan percobaan dalam pelajaran IPA dan menemukan "Sifat-sifat cahaya" melaluinya (Finding Act kelas 5)







Guru menggunakan alat peraga untuk menjelaskan materi tentang pecahan, sehingga memudahkan siswa dalam menemukan makna "Pecahan" (Finding Act kelas 4)






Dengan metode klasifikasi, siswa dibimbing untuk menemukan contoh dari "Hak dan Kewajiban" (Finding Act kelas 1)






Siswa melakukan eksperimen untuk menemukan bangun datar yang terbentuk dari "Titik Koordinat" (Finding Act kelas 6)







Dengan metode eksperimen, siswa menemukan dan dapat lebih memahami konsep "Energi" (Finding Act kelas 3)




Kemudian untuk mengetahui keberhasilan serta kendala-kendala yang dialami oleh guru-guru dalam melaksanakan Finding Learning, dilaksanakan teacher’s meeting. Dalam teacher meeting tersebut disampaikan hal-hal yang menjadi highlight dan lowlight active learning. Sekitar 60% guru sudah mampu melaksanakan Finding Activity dengan baik. Guru-guru terbuka dengan masukan yang diberikan oleh tim konsultan Master’s Hand. Namun kendala yang dialami guru masih perlu mengembangkan kemampuan dalam class management. 


Training tahap pertama dilanjut dengan tahap yang kedua yaitu khusus tentang "Uttering Activity". Di dalam training ini, guru dibekali dengan pengetahuan-pengetahuan untuk menciptakan pembelajaran yang efektif, dimana siswa dapat mengemukakan pendapat atas hal yang telah ia ditemukan pada tahapan sebelumnya (finding activity). Berikut ini  beberapa dokumentasi pelaksanaan training:








Guru-guru pemenang games di awal training. Say cheeseeee...









Guru mendengarkan materi yang diberikan oleh Ibu Septiari Goloa, M.Pd (Cand.) dengan serius






Suasana Diskusi Training FUN Learning tahap 2 (Uttering Activity)





Tidak hanya guru yang diperlengkapi dalam program FUN learning. Tim AAS juga memperlengkapi siswa dengan training "Berani Berpendapat" untuk menunjang pelaksanaan FUN learning dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa dilatih agar lebih berani dalam mengemukakan pendapat. Selain itu, dalam pelatihan ini siswa juga diberikan ilmu baru tentang tujuan dan cara berpendapat yang baik. Siswa sangat antusias dalam mengikuti pelatihan ini. Berikut ini beberapa dokumentasi saat pelaksanaan pelatihan untuk siswa :

Training Siswa "Berani Berpendapat" a) Siswa kelas 2 antusias mendengarkan penyampaian materi; b) Siswa kelas 4 mengemukakan pendapatnya saat simulasi training; c) Moment foto bersama Tim Training dengan siswa kelas 5A dan 5B; d) Penyampaian Materi di kelas 3; e) Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari trainer; dan f) Simulasi awal "Saya Tahu, Sadar, Siap" untuk membuat siswa bersemangat mengikuti training.

Untuk menindak lanjuti training yang sudah dilaksanakan, guru diminta untuk mengimplementasikan apa yang sudah mereka dapatkan dalam pelatihan di dalam kelas. Diharapkan dengan adanya program ini, guru dapat mencipatakan kegiatan belajar yang menarik dan kreatif, dengan menerapkan metode yang beragam sehingga siswa tidak bosan dan bersemangat untuk belajar. Berikut ini beberapa dokumentasi saat pelaksanaan fun learning tahap 2 di kelas.






Pada pelajaran IPA, Siswa kelas 1 mempresentasikan benda-benda yang terdapat di dalam sebuah ruangan. Ternyata siswa kelas 1 sudah berani tampil di depan kelas loh..










Siswa kelas IV terlihat antusias mengamati demonstrasi IPA dengan tema "Benda-Benda Langit"














Pada pelajaran Bahasa Inggris dengan materi "Procedure Text", siswa kelas 5 ditugaskan untuk mendemonstrasi suatu kegiatan dengan tema "Cooking"









Guru juga mengeksplorasi pengetahuan yang sudah siswa dapatkan dalam training pada kegiatan pembelajaran di kelas. Dan siswa-siswa St.Andreas terbukti sudah dapat dan sudah berani mengemukakan pendapatnya dengan baik dan benar.

Pada pelajaran Agama, guru mengajak siswa untuk melakukan debat dengan tema "Doa". Siswa aktif dan antusias mengemukakan pendapatnya mengenai tema tersebut
Setelah implementasi program dilaksanakan di kelas, maka hal-hal perkembangan (kesuksesan dan kendala) yang dihadapi saat implementasi akan dibahas dalam “Teacher’s Meeting”. Dalam meeting ini juga akan dibahas secara bersama-sama solusi yang dapat dilakukan saat guru mengalami kendala dalam pelaksanaan program. Dengan demikian berakhirlah 2 tahapan awal dalam kegiatan FUN Learning. Guru-guru yang bersemangat, bersiaplah untuk training yang ketiga. Mari kita sama-sama mencerdaskan kehidupan bangsa melalui generasi-generasi masa depan

No comments:

Post a Comment