Header

Friday, December 23, 2011

SDN 03 Rawasari (Periode Juli - Des 2011)

Program yang sudah berjalan:
No
Program
Peserta
1
Training Guru Active Learning
Guru SD Smart Kids dan Guru SDN 03 Rawasari (18 orang)
2
Implementasi Active Learning
Guru SD Rawasari
(8 orang)
3
Teacher’s Meeting
Kepsek dan Guru SDN 03 Rawasari
(9 orang)
4
Training Guru Media Belajar Aktif Dan Mandiri
Guru SDN 03 Rawasari
(8 orang)
5
Implementasi Active Learning dan Media Belajar Aktif dan Mandiri
Guru SDN 03 Rawasari
(6 orang)
6
Teacher’s Meeting
Kepsek dan Guru SDN 03 Rawasari
(7 orang)

Pada tahun 2011 ini, Master's Hand melalui program Adopt a School mengadopsi 6 sekolah baru, salah satunya adalah SDN 03 Rawasari yang berlokasi di Jl. Pramuka Sari I Komp. BRI Rt.13/05, Jakarta Timur. Sekolah ini berunitkan SD dengan jumlah guru 15 orang dan murid 251 orang. 


Melalui program Adopt a school yang bertujuan untuk membantu memberikan metode / tehnik mengajar yang berguna baik bagi guru maupun siswanya, diharapkan dapat meningkatkan kualitas mengajar guru-guru di SDN 03 Rawasari. Untuk periode awal, guru-guru diberikan Training Active Learning atau pembelajaran aktif

 Guru-guru SDN 03 Rawasari sedang berdiskusi mengenai pembelajaran 
Active Learning yang akan dipresentasikan 

Dan sebagai tindak lanjut dari training tersebut, guru-guru diminta untuk mengimplementasikannya dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dalam jangka waktu 3 bulan. Melalui metode Active Learning guru ditantang untuk lebih memaksimalkan peran siswa dalam kegiatan belajar, sehingga siswa juga turut berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar, tidak hanya sebagai pendengar pasif saja. Berikut adalah salah satu contoh implementasi Active Learning :

Guru sedang mengajar Bahasa Indonesia menggunakan alat peraga 
hewan-hewan di hutan yang dibuat sendiri dengan kreatif oleh beliau sehingga siswa 
begitu tertarik mendengarkan cerita beliau

Guna menunjang metode pembelajaran yang akan guru terapkan di kelas, maka tim Adopt a school juga melakukan sosialisasi program pada siswa-siswa SDN 03 Rawasari. Dalam kegiatan sosialisasi, siswa diberikan motivasi agar lebih percaya diri dan mau terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

Tim Adopt a School melakukan sosialisasi terhadap siswa dari kelas 1-6

Setelah periode I selesai, maka akan diadakan Teacher's meeting guna mengevaluasi perkembangan guru dan tingkat penguasaan guru akan metode mengajar yang baru ini. Guru tampak cukup antusias dan semangat belajar untuk memperkaya dan mengembangkan kemampuan mereka. Pada pertemuan ini juga terjadi diskusi dan brainstormingd dengan para guru untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan guru yang sekiranya bisa tim Adopt a school realisasikan di periode selanjutnya. Untuk periode selanjutnya maka diputuskan guru-guru akan diperlengkapi dengan Training Media Belajar Aktif dan Mandiri.

Antusiasme guru tampak pada saat implementasi hasil training dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. berikut adalah beberapa dokumentasi implementasi media belajar di kelas.

 



Siswa sedang mengurutkan susunan pencernaan dalam tubuh manusia. Media belajar yang digunakan adalah kreasi gurunya sendiri melalui gambar-gambar.




 










Suasana kelas dibuat seperti pesta ulang tahun ketika guru mengajarkan FPB dan KPK










Demikian kegiatan Adopt a School di SDN 03 Rawasari selama bulan Juli-Desember 2011. Pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan dengan aktivitas-aktivitas dari program Adopt a school. Bravo!!  
 

Wednesday, December 21, 2011

SD Kasih Bunda (Periode Juli - Des 2011)

Program yang sudah berjalan 

No
Program
Peserta

1
Training Guru “Inquiry Based Learning (IBL)”
Guru SD Harapan Lestari dan Guru SDK Kasih Bunda

2
Implementasi IBL dan Review PBL (Project Based Learning)
Guru SDK Kasih Bunda ( 8 orang)

3
Training Siswa “Aku Suka Bertanya”
Siswa kelas 3 – 6 SD

4
Teacher’s Meeting
Kepsek dan Guru SD Kasih Bunda (9 orang)

5
Training Guru “Brain Based Learning (Mnemonics) dan Mind Mapping”
Guru SD Harapan Lestari dan Guru SDK Kasih Bunda

6
Implementasi Mind Mapping dan Review IBL
Guru SDK Kasih Bunda (8 orang)

7
Training Siswa “Mind Mapping”
Siswa kelas 4 – 6 SD

 
SD Kasih Bunda berlokasi di Taman Kota Blok E5 Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat 11610. Sekolah ini terdiri dari beberapa unit yaitu unit TK, SD, SMP dengan jumlah guru 24 orang dan murid 112 orang. SD Kasih Bunda adalah salah satu dari sekolah yang mengikuti program Adopt a school dari tahun 2010 – 2012 dimana program ini dibuat untuk membantu memberikan metode / tehnik mengajar yang berguna baik bagi guru maupun siswanya.

Pada awal semester tahun ajaran baru (2011 - 2012), guru-guru SD Kasih Bunda dibekali dengan training "Inquiry Based Learning". Dalam training ini guru-guru mendapat pengetahuan tentang apa itu metode Inquiry dan cara-cara pengaplikasiannya dalam kegiatan belajar mengajar. Training yang berdurasi kurang lebih 4 jam ini diselingi dengan games-games yang menarik dan membuat guru tetap antusias menjalani training. Selain itu ada juga simulasi mengajar dengan menggunakan metode Inquiry.  

 
      Guru-guru SD Kasih Bunda diperlengkapi dengan 
Training Inquiry Based Learning (IBL) .
  

Kemudian sebagai follow upnya, guru diminta untuk mengimplementasikan hasil training selama 3 bulan (Juli-Oktober 2011) di kelas dengan supervisi dan konsultasi dari tim Adopt a School. Guru juga diminta tetap mengaplikasikan / mereview program yang telah berlalu.

Salah satu Review Project Based Learning IPA Kelas 6


Bukan hanya guru yang diperlengkapi dengan training tetapi siswa juga mendapat training yang berhubungan dengan program training guru IBL, agar siswa juga dapat menunjang pembelajaran sesuai dengan program yang didapat oleh gurunya.

Training siswa "Aku Suka Bertanya" 


Setelah 3 bulan implementasi training Juli - September 2011, diadakan teacher's meeting untuk mengevaluasi hasil implementasi berikut pemberian penghargaan untuk usaha guru terbaik. Memasuki triwulan kedua, akan ada program baru lagi yang diberikan pada guru untuk mengembangkan kemampuan mengajarnya. Untuk periode Oktober - Desember 2011, guru akan diberikan training "Brain Based Learning dan Mind Mapping"

 




 Training Guru “Brain Based Learning (Mnemonics) dan Mind Mapping








 Hasil Mind Map salah satu guru SD Kasih Bunda







   


Lalu di implementasikan selama 3 bulan Oktober – Desember 2011 dengan supervisi dari Adopt a School. Guna menunjang penerapan / follow up dari training guru, siswa juga dibekali dengan training yang sesuai, yaitu training "Mind Mapping".
 
 Training siswa “Mind Mapping” 


Demikian sekilas program-program dari Adopt a School yang dilaksanakan di SD Kasih Bunda selama bulan Juli – Desember 2011. Tetap semangat dan berkarya ...


Monday, December 19, 2011

TK Smart Kids dan TK Harapan Bagi Bangsa (Periode Juli - Des 2012)

Program yang sudah berjalan :

No
Program
Peserta
1
Training Guru “Learning Readiness”
Guru TK Smart Kid dan TK Harapann Bagi Bangsa
2
Implementasi Learning Readiness
Guru TK Smart Kid (4 guru)
3
Training Guru “Playful Learning”
Guru TK Smart Kid dan TK Harapan Bagi Bangsa
4
Implementasi Playful Learning
Guru TK Smart Kid (5 guru)

Di awal periode baru ini, program untuk Taman Kanak-kanak mulai diselenggarakan, di dua  taman kanak-kanak yaitu di TK Smart Kid yang terletak di daerah ruko Pulomas, Jakarta Timur dan di TK Harapan Bagi Bangsa yang terletak di daerah Tanah Merah, Kelapa Gading. Training pertama yang diberikan mengenai Learning Readiness dengan tujuan untuk memperkaya pengetahuan guru dalam mempersiapkan siswa taman kanak-kanak terutama dalam calistung (membaca, menulis dan berhitung). Selain itu, dalam training ini, guru juga dibekali dengan teknik pengelolaan kelas (classroom management)






Sessi Learning Readiness oleh 
Septiari Goloa, M.Pd (cand.)





 







Sessi Class Management oleh Sufi, S.Pd








Project Follow Up yang dilakukan berupa supervisi Math Readiness dan Language Readiness satu kali dalam seminggu. Secara bergantian, setiap guru akan disupervisi cara mengajarnya yang berhubungan dengan Math Readiness dan Language Readiness. Di sinilah akan terlihat perkembangan setiap guru.





Mr. Christian, guru kelas Kindergarten 2, sedang mengajarkan tentang konsep berhitung. (Implementasi Math Readiness TK Smart Kids)






 




Ms. Suji sedang menjelaskan mengenai menghitung 1-5 (Implementasi Math Readiness TK Harapan Bagi Bangsa)





 Training kedua yang diadakan adalah “Playful Learning”. Sessi pertama training ini mengenai Pentingnya bermain untuk anak usia dini yang dibawakan oleh Maria Faustina, S.Pd. Di sessi ini dibahas bentuk/ jenis permainan yang bisa menjadi sarana untuk perkembangan kognitif, motorik, keterampilan sosial anak, dan pembelajaran nilai-nilai hidup. 






Sessi pertama oleh Maria Faustina, S.Pd mengenai manfaat dan jenis permainan untuk anak (Training Playful Learning)




 





Ms Devi dan kelompok mempraktekan cara membawakan permainan pada sessi pertama.











Ms Ana mempraktekkan permainan peran dengan menggunakan sebuah boneka tangan.







Pada sessi kedua, Septiari Goloa, M.Pd (cand) membawakan tentang Alat Permainan Edukatif, dimana permainan bisa dibuat sendiri dari barang-barang yang ada disekitar kita.

 Septiari Goloa, M.Pd (cand) membawakan sessi kedua mengenai Alat Permainan Edukatif (Training Playful Learning)

Agar lebih memahami materi training, guru-guru juga diajak untuk melakukan simulasi beberapa permainan. Guru-guru terlihat sangat antusias dan menikmati alam mempraktekkan permainan tersebut

 





 Permainan Kartu Bergambar





 




   



Permainan lempar Dart









Untuk project follow up, setiap guru mendapatkan 2 kali kesempatan melakukan kegiatan permainan di kelas. Pertama, guru harus memilih 1 dari 4 jenis permainan (sensorimotor, konstruktif, peran, dan game with rule) yang sudah sempat mereka praktekan di sessi pertama. Berikut adalah dokumentasi beberapa project follow up :





Bermain Peran - pasar-pasaran (oleh Ms. Betty kelas K2 TK Smart Kids – tema tumbuhan)

 





Bermain Permainan dengan instruksi – Makudonarudo (oleh Ms. Yessy kelas K2 TK Smart Kids)




 






Bermain Balok (oleh Ms. Doris kelas TK A Harapan Bagi Bangsa)







Kesempatan kedua, guru harus membuat satu alat bermain yang bisa digunakan di kelas untuk bermain dengan anak.

 




Bermain Kartu Jepit (oleh Ms. Devi kelas Play Group TK Smart Kids) – tema hewan - tumbuhan






 

 

Bermain Kartu domino buah (oleh Ms. Sandra kelas TK B Harapan Bagi Bangsa) tema tumbuhan




 





 
Bermain dadu suku kata (oleh Ms. Suji kelas TK A Harapan Bagi Bangsa)








Demikian program Adopt a School periode Juli - November untuk TK Smart Kids dan TK Harapan Bagi Bangsa. Tetap semangat dan berkarya..

SD Smart Kids (Periode Juli - Des 2011)

Program yang sudah berjalan:

No
Program
Peserta
1
Training Guru Active Learning
Guru SD Smart Kids dan Guru SDN 03 Rawasari (18 orang)
2
Implementasi Active Learning
Guru SD Smart Kids 
(4 orang)
3
Teacher’s Meeting
Kepsek dan Guru SD Smart Kids
(5 orang)
4
Training Guru Media Belajar Aktif Dan Mandiri
Guru SD Smart Kids 
(8 orang)
5
Implementasi Active Learning dan Media Belajar Aktif dan Mandiri
Guru SD Smart Kids 
(3 orang)
6
Teacher’s Meeting
Kepsek dan Guru SD Smart Kids 
(4 orang)

 Pada tahap awal periode pengadopsian, guru-guru akan terlebih dahulu diperlengkapi dengan training / pelatihan tentang teknik / metode mengajar yang akan diimplementasikan selama periode berikutnya (1 periode = 3 bulan). Training yang diberikan terdiri dari beberapa sessi yang mencakup sessi motivasi dan sessi materi implementasi active learning. Untuk SD Smart Kids yang dalam permulaan masa adopsi diberikan sessi motivasi. Diharapkan dengan adanya sessi motivasi, guru semakin termotivasi untuk melakukan dan memberikan pengajaran yang terbaik untuk siswa-siswanya. Dan juga diadakan permainan untuk membangkitkan semangat dan menjalin kekompakan.


Guru melakukan permainan ‘lampu lalu lintas’ untuk membangkitkan semangat dan menjalin kekompakan peserta training (Training Active Learning).


Setelah training, guru akan dibantu dalam menentukan ide dan hal-hal teknis lain untuk implementasi  active learning  oleh tim konsultan dari Master’s Hand. Setelah itu, guru diberikan kebebasan untuk menentukan jadwal pelaksanaan implementasi, disesuaikan dengan waktu yang guru perlukan untuk persiapan materi dan active learning tersebut . Berikut adalah beberapa dokumentasi implementasi active learning di SD Smart Kids :


 


Siswa melakukan Active Learning untuk bidang studi matematika yaitu pengukuran untuk mengetahui tinggi badan 
(Implementasi Active Learning)



 






Siswa juga melakukan Active Learning Matematika untuk pengukuran berat benda (Implementasi Active Learning)



 







Guru dan siswa melakukan active learning untuk bidang studi agama Kristen yaitu kegiatan membasuh kaki 
(Implementasi Active Learning)




 Kemudian untuk mengetahui keberhasilan serta kendala-kendala yang dialami oleh guru-guru dalam melaksanakan active learning, dilaksanakan teacher’s meeting. Dalam teacher meeting tersebut disampaikan hal-hal yang menjadi highlight dan lowlight active learning. Sekitar 75% guru sudah mampu melaksanakan active learning dengan baik. Guru-guru terbuka dengan masukan yang diberikan oleh tim konsultan Master’s Hand. Namun kendala yang dialami guru masih perlu mengembangkan kreativitas dalam menentukan ide-ide dan alat-alat peraga active learning di kelas, serta perlu peningkatan kemampuan dalam class management.

Untuk membantu kendala yang dialami oleh guru-guru tersebut, maka dilaksanakan training media belajar aktif dan mandiri. Training ini diikuti oleh 8 peserta. Kegiatan dalam training interaktif dan guru-guru antusias mempelajari cara-cara membuat media belajar individu dan kelompok. 
 Guru antusias mengikuti Training Media Belajar Aktif dan Mandiri 


Dalam training juga diadakan praktek langsung membuat media belajar tersebut diselingi dengan cara menggunakannya. 
 




Guru berlatih membuat media belajar individu dan kelompok




 




Contoh media belajar yaitu tali pas, yang dibuat sendiri oleh guru



 





Suasana saat guru mencoba menggunakan media belajar yang sudah dibuat 




Diharapkan setelah diadakan training media belajar individu dan kelompok, guru-guru terbantu dalam menyediakan alat peraga untuk active learning di kelas. Dan hal ini terbukti ketika guru-guru disupervisi dalam pelaksanaan active learning, yang tentunya sebelum melaksanakan active learning guru-guru dibantu oleh konsultan Master’s Hand untuk merancang pembelajaran dan mengembangkan ide active learning yang topiknya sudah ditentukan oleh guru. 

Berikut ini beberapa foto implementasi active learning dan implementasi media belajar aktif dan mandiri






Guru mengajak siswa menggunakan tali pas yang dikreasikan dengan berbagai model untuk belajar matematika - satuan pengukuran (Implementasi Media Belajar)






Siswa antusias dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru dan kemudian berhak melempar dadu dan mendapat reward sesuai yang sudah ditetapkan bersama (Implementasi Media Belajar)





 
 


Reward berupa bintang yang diberikan kepada siswa (Salah satu implementasi Classroom Management)




 Untuk membicarakan sejauh mana keberhasilan dan kendala yang dihadapi guru dalam implementasi active learning dan implementasi media belajar aktif dan mandiri, diadakan teacher’s meeting. Ditemukan bahwa sudah 100% guru mampu melakukan implementasi active learning dan implementasi media belajar aktif dan mandiri dengan baik. 

Demikian program Adopt a School periode Juli - November untuk SD Smart Kids. Tetap semangat dan berkarya..