Header

Monday, December 19, 2011

TK Smart Kids dan TK Harapan Bagi Bangsa (Periode Juli - Des 2012)

Program yang sudah berjalan :

No
Program
Peserta
1
Training Guru “Learning Readiness”
Guru TK Smart Kid dan TK Harapann Bagi Bangsa
2
Implementasi Learning Readiness
Guru TK Smart Kid (4 guru)
3
Training Guru “Playful Learning”
Guru TK Smart Kid dan TK Harapan Bagi Bangsa
4
Implementasi Playful Learning
Guru TK Smart Kid (5 guru)

Di awal periode baru ini, program untuk Taman Kanak-kanak mulai diselenggarakan, di dua  taman kanak-kanak yaitu di TK Smart Kid yang terletak di daerah ruko Pulomas, Jakarta Timur dan di TK Harapan Bagi Bangsa yang terletak di daerah Tanah Merah, Kelapa Gading. Training pertama yang diberikan mengenai Learning Readiness dengan tujuan untuk memperkaya pengetahuan guru dalam mempersiapkan siswa taman kanak-kanak terutama dalam calistung (membaca, menulis dan berhitung). Selain itu, dalam training ini, guru juga dibekali dengan teknik pengelolaan kelas (classroom management)






Sessi Learning Readiness oleh 
Septiari Goloa, M.Pd (cand.)





 







Sessi Class Management oleh Sufi, S.Pd








Project Follow Up yang dilakukan berupa supervisi Math Readiness dan Language Readiness satu kali dalam seminggu. Secara bergantian, setiap guru akan disupervisi cara mengajarnya yang berhubungan dengan Math Readiness dan Language Readiness. Di sinilah akan terlihat perkembangan setiap guru.





Mr. Christian, guru kelas Kindergarten 2, sedang mengajarkan tentang konsep berhitung. (Implementasi Math Readiness TK Smart Kids)






 




Ms. Suji sedang menjelaskan mengenai menghitung 1-5 (Implementasi Math Readiness TK Harapan Bagi Bangsa)





 Training kedua yang diadakan adalah “Playful Learning”. Sessi pertama training ini mengenai Pentingnya bermain untuk anak usia dini yang dibawakan oleh Maria Faustina, S.Pd. Di sessi ini dibahas bentuk/ jenis permainan yang bisa menjadi sarana untuk perkembangan kognitif, motorik, keterampilan sosial anak, dan pembelajaran nilai-nilai hidup. 






Sessi pertama oleh Maria Faustina, S.Pd mengenai manfaat dan jenis permainan untuk anak (Training Playful Learning)




 





Ms Devi dan kelompok mempraktekan cara membawakan permainan pada sessi pertama.











Ms Ana mempraktekkan permainan peran dengan menggunakan sebuah boneka tangan.







Pada sessi kedua, Septiari Goloa, M.Pd (cand) membawakan tentang Alat Permainan Edukatif, dimana permainan bisa dibuat sendiri dari barang-barang yang ada disekitar kita.

 Septiari Goloa, M.Pd (cand) membawakan sessi kedua mengenai Alat Permainan Edukatif (Training Playful Learning)

Agar lebih memahami materi training, guru-guru juga diajak untuk melakukan simulasi beberapa permainan. Guru-guru terlihat sangat antusias dan menikmati alam mempraktekkan permainan tersebut

 





 Permainan Kartu Bergambar





 




   



Permainan lempar Dart









Untuk project follow up, setiap guru mendapatkan 2 kali kesempatan melakukan kegiatan permainan di kelas. Pertama, guru harus memilih 1 dari 4 jenis permainan (sensorimotor, konstruktif, peran, dan game with rule) yang sudah sempat mereka praktekan di sessi pertama. Berikut adalah dokumentasi beberapa project follow up :





Bermain Peran - pasar-pasaran (oleh Ms. Betty kelas K2 TK Smart Kids – tema tumbuhan)

 





Bermain Permainan dengan instruksi – Makudonarudo (oleh Ms. Yessy kelas K2 TK Smart Kids)




 






Bermain Balok (oleh Ms. Doris kelas TK A Harapan Bagi Bangsa)







Kesempatan kedua, guru harus membuat satu alat bermain yang bisa digunakan di kelas untuk bermain dengan anak.

 




Bermain Kartu Jepit (oleh Ms. Devi kelas Play Group TK Smart Kids) – tema hewan - tumbuhan






 

 

Bermain Kartu domino buah (oleh Ms. Sandra kelas TK B Harapan Bagi Bangsa) tema tumbuhan




 





 
Bermain dadu suku kata (oleh Ms. Suji kelas TK A Harapan Bagi Bangsa)








Demikian program Adopt a School periode Juli - November untuk TK Smart Kids dan TK Harapan Bagi Bangsa. Tetap semangat dan berkarya..

SD Smart Kids (Periode Juli - Des 2011)

Program yang sudah berjalan:

No
Program
Peserta
1
Training Guru Active Learning
Guru SD Smart Kids dan Guru SDN 03 Rawasari (18 orang)
2
Implementasi Active Learning
Guru SD Smart Kids 
(4 orang)
3
Teacher’s Meeting
Kepsek dan Guru SD Smart Kids
(5 orang)
4
Training Guru Media Belajar Aktif Dan Mandiri
Guru SD Smart Kids 
(8 orang)
5
Implementasi Active Learning dan Media Belajar Aktif dan Mandiri
Guru SD Smart Kids 
(3 orang)
6
Teacher’s Meeting
Kepsek dan Guru SD Smart Kids 
(4 orang)

 Pada tahap awal periode pengadopsian, guru-guru akan terlebih dahulu diperlengkapi dengan training / pelatihan tentang teknik / metode mengajar yang akan diimplementasikan selama periode berikutnya (1 periode = 3 bulan). Training yang diberikan terdiri dari beberapa sessi yang mencakup sessi motivasi dan sessi materi implementasi active learning. Untuk SD Smart Kids yang dalam permulaan masa adopsi diberikan sessi motivasi. Diharapkan dengan adanya sessi motivasi, guru semakin termotivasi untuk melakukan dan memberikan pengajaran yang terbaik untuk siswa-siswanya. Dan juga diadakan permainan untuk membangkitkan semangat dan menjalin kekompakan.


Guru melakukan permainan ‘lampu lalu lintas’ untuk membangkitkan semangat dan menjalin kekompakan peserta training (Training Active Learning).


Setelah training, guru akan dibantu dalam menentukan ide dan hal-hal teknis lain untuk implementasi  active learning  oleh tim konsultan dari Master’s Hand. Setelah itu, guru diberikan kebebasan untuk menentukan jadwal pelaksanaan implementasi, disesuaikan dengan waktu yang guru perlukan untuk persiapan materi dan active learning tersebut . Berikut adalah beberapa dokumentasi implementasi active learning di SD Smart Kids :


 


Siswa melakukan Active Learning untuk bidang studi matematika yaitu pengukuran untuk mengetahui tinggi badan 
(Implementasi Active Learning)



 






Siswa juga melakukan Active Learning Matematika untuk pengukuran berat benda (Implementasi Active Learning)



 







Guru dan siswa melakukan active learning untuk bidang studi agama Kristen yaitu kegiatan membasuh kaki 
(Implementasi Active Learning)




 Kemudian untuk mengetahui keberhasilan serta kendala-kendala yang dialami oleh guru-guru dalam melaksanakan active learning, dilaksanakan teacher’s meeting. Dalam teacher meeting tersebut disampaikan hal-hal yang menjadi highlight dan lowlight active learning. Sekitar 75% guru sudah mampu melaksanakan active learning dengan baik. Guru-guru terbuka dengan masukan yang diberikan oleh tim konsultan Master’s Hand. Namun kendala yang dialami guru masih perlu mengembangkan kreativitas dalam menentukan ide-ide dan alat-alat peraga active learning di kelas, serta perlu peningkatan kemampuan dalam class management.

Untuk membantu kendala yang dialami oleh guru-guru tersebut, maka dilaksanakan training media belajar aktif dan mandiri. Training ini diikuti oleh 8 peserta. Kegiatan dalam training interaktif dan guru-guru antusias mempelajari cara-cara membuat media belajar individu dan kelompok. 
 Guru antusias mengikuti Training Media Belajar Aktif dan Mandiri 


Dalam training juga diadakan praktek langsung membuat media belajar tersebut diselingi dengan cara menggunakannya. 
 




Guru berlatih membuat media belajar individu dan kelompok




 




Contoh media belajar yaitu tali pas, yang dibuat sendiri oleh guru



 





Suasana saat guru mencoba menggunakan media belajar yang sudah dibuat 




Diharapkan setelah diadakan training media belajar individu dan kelompok, guru-guru terbantu dalam menyediakan alat peraga untuk active learning di kelas. Dan hal ini terbukti ketika guru-guru disupervisi dalam pelaksanaan active learning, yang tentunya sebelum melaksanakan active learning guru-guru dibantu oleh konsultan Master’s Hand untuk merancang pembelajaran dan mengembangkan ide active learning yang topiknya sudah ditentukan oleh guru. 

Berikut ini beberapa foto implementasi active learning dan implementasi media belajar aktif dan mandiri






Guru mengajak siswa menggunakan tali pas yang dikreasikan dengan berbagai model untuk belajar matematika - satuan pengukuran (Implementasi Media Belajar)






Siswa antusias dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru dan kemudian berhak melempar dadu dan mendapat reward sesuai yang sudah ditetapkan bersama (Implementasi Media Belajar)





 
 


Reward berupa bintang yang diberikan kepada siswa (Salah satu implementasi Classroom Management)




 Untuk membicarakan sejauh mana keberhasilan dan kendala yang dihadapi guru dalam implementasi active learning dan implementasi media belajar aktif dan mandiri, diadakan teacher’s meeting. Ditemukan bahwa sudah 100% guru mampu melakukan implementasi active learning dan implementasi media belajar aktif dan mandiri dengan baik. 

Demikian program Adopt a School periode Juli - November untuk SD Smart Kids. Tetap semangat dan berkarya..

SD Harapan Bagi Bangsa (Periode Juli - Des 2011)

Program yang sudah berjalan:

No
Program
Peserta
1
Training pemahaman konsep materi SD (matematika, bahasa Indonesia, IPA)
Guru SD Harapan Bagi Bangsa dan Guru SD Capriasi Yoel
(12 orang)
2
Implementasi pemahaman konsep materi SD (matematika, bahasa Indonesia, IPA)
Guru SD Harapan Bagi Bangsa
(9 orang)
3
Teacher’s meeting
Ka. Sek dan Guru SD Harapan Bagi Bangsa
(11 orang)
4
Coaching pembuatan program semester dan RPP
Guru SD Harapan Bagi Bangsa
(11 orang)
5
Implementasi pelaksanaan RPP
Guru SD Harapan Bagi Bangsa
(11 orang)
6
Pelaksanaan UTS dari Master’s Hand
Siswa Kelas I – V SD Harapan Bagi Bangsa
(176 orang)
7
Teacher’s meeting
Ka. Sek SD dan Guru SD Harapan Bagi Bangsa
(11 orang)
8
Training Active Learning
Guru SD Harapan Bagi Bangsa dan Guru SD Capriasi Yoel
(17 orang)
9
Implementasi pelaksanaan Active Learning
Guru SD Harapan Bagi Bangsa
(9 orang)
10
Teacher’s meeting
Guru SD Harapan Bagi Bangsa
(10 orang)

SD Harapan Bagi Bangsa adalah sekolah baru dalam pengadopsian. Pada tahap awal periode pengadopsian, guru-guru akan terlebih dahulu diperlengkapi dengan training program yang akan diimplementasikan selama 1 periode. Untuk SD Harapan Bagi Bangsa  yang dalam permulaan masa adopsi diberikan sessi motivasi. Diharapkan dengan adanya sessi motivasi, guru semakin semangat mengemban tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik. Tak lupa diadakan games menarik untuk memecah kekakuan guru-guru serta menjalin kekompakan.

 Games yang menarik membuat guru ceria dan menjadi lebih kompak lagi

Tindak lanjut setelah training, guru akan dibantu dalam menemukan ide pembelajaran dan juga merancang hal-hal teknis lain untuk implementasi  pemahaman konsep materi SD (matematika, bahasa Indonesia, IPA) oleh tim konsultan dari Master’s Hand. Dan tim konsultan akan melakukan supervisi di dalam kelas saat guru menyampaikan materi pembelajaran yang sudah dikonsultasikan. Berikut adalah beberapa dokumentasi implementasi pemahaman konsep materi SD (matematika, bahasa Indonesia, IPA) SD Harapan Bagi Bangsa  :

 





Suasana belajar saat supervisi pemahaman konsep Bahasa Indonesia kelas II







Untuk membahas keberhasilan serta kendala-kendala yang dialami oleh guru-guru dalam implementasi pemahaman konsep materi SD (matematika, bahasa Indonesia, IPA), dilaksanakan teacher’s meeting. Highlight dan lowlight program akan disampaikan dalam meeting, serta akan didiskusikan juga solusi untuk mengatasi lowlight yang ada. Sebagian guru terbuka dengan masukan yang diberikan oleh tim konsultan Master’s Hand. Masih ada beberapa guru  yang belum menguasai konsep pelajaran yang disampaikan dengan baik. Kegiatan belajar mengajar juga terkendala dengan teknik pengelolaan kelas yang belum baik dan juga guru perlu mengembangkan kemampuan dalam hal-hal administratif misalnya pembuatan program semester dan RPP. 

Untuk membantu kendala yang dialami oleh guru-guru tersebut, maka dilaksanakan coaching pembuatan program semester dan RPP. Guru-guru merasa semakin paham dalam pembuatan program semester dan RPP. Terlihat saat diadakan konsultasi oleh tim konsultan dari Master’s Hand, guru dapat membuat RPP sebagaimana harusnya. RPP yang sudah dibuat guru, dalam pelaksanaannya akan disupervisi lagi untuk melihat sejauh mana keefektifan dalam implementasinya. 

Di samping itu Master’s Hand juga melakukan Ujian Tengah Semester (UTS) kepada siswa kelas I-V untuk bidang studi Matematika, Bahasa Indonesia, dan IPA. Dari hasil analisis UTS tersebut diketahui bahwa memang masih perlu ditingkatkan kemampuan belajar siswa untuk ketiga bidang studi tersebut.

Untuk periode kedua, diadakan training active learning untuk menjawab kebutuhan guru menciptakan suasana belajar yang aktif, mandiri, dan menyenangkan. Guru-guru antusias dan bersemangat mengikuti training bahkan banyak hal yang ingin mereka implementasikan setelah training ini.

 Guru antusias dan bersemangat mengikuti Training Active Learning


Diskusi kelompok membuat rencana pengajaran Active Learning di kelas

 Diharapkan, setelah training ini ada peningkatan dalam cara mengajar guru dan juga peningkatan prestasi siswa. Sebelum melaksanakan implementasi active learning di kelas, setiap guru melakukan konsultasi terlebih dahulu sehingga dapat dibantu untuk mengembangkan ide dan hal-hal teknis lain dalam kegiatan belajar nantinya. Berikut ini beberapa dokumentasi saat active learning dilaksanakan di kelas:






Siswa melakukan pengamatan perubahan wujud benda (IPA kelas III)






Praktek menggunakan telapak dalam pengukuran (Matematika kelas I)








Guru menggunakan 2 buah bola untuk menjelaskan ukuran benda (Bahasa Indonesia kelas I)






Untuk membicarakan sejauh mana keberhasilan dan kendala yang dihadapi guru dalam implementasi active learning dan implementasi active learning di kelas, diadakan teacher’s meeting. Ditemukan bahwa sekitar 50% guru mampu melaksanakan active learning. Dan juga dicoba mencari solusi terhadap lowlight yang ada.

Demikian program Adopt a School periode Juli - November untuk SD Harapan Bagi Bangsa. Tetap semangat dan berkarya..